Minggu, 02 Agustus 2009

Perbedaan Fakta dan Opini

HABITAT

Pelayaran ganggu Zona Inti Konservasi Papua

JAKARTA, KOMPAS – Rencana Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua, sebagai area konservasi laut terluas di Indonesia baru – baru ini disahkan pemerintah. Namun, zona inti untuk perlindungan habitat pemijahan ikan dan terumbu karang masih terganggu jalur pelayaran kapal besar.
“Butuh waktu lama untuk penelitian bahan Rencana Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cendrawasih sejak ditetapkan sebagai taman nasional tahun1997 lalu,” kata Communication Officer WWF-Indonesia untuk Konservasi Wilayah Papua Lie Tangkepayung, Jum’at (31/7), di Jakarta.
Menurut Lie, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan pecan lalu mengesahkan RPTN dan Zonasi Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang luasnya 1,45 juta hektar tersebut.
Gangguan utama adalah pada jalur itu masih terdapat jalur pelayaran kapal besar, yaitu kapal penumpangdan barang dari Manokwari ke Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Cendrawasih, juga dari Wasior ke Nabire dan Biak dan sebaliknya.
Menurut Direktur Jenderal PHKA Darori, konsekuensi penetapan zona, terutama pada zona inti, adalah harus dibebaskan dari gangguan, termasuk untuk pelayaran kapal – kapal besar. Zona inti merupakan kawasan yang sama sekali tidak boleh dijamah.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki kawasan terumbu karang 5,5 persen. Pulau – pulau kecil 3,8 persen, pesisir 0,9 persen, dan perairan laut 89,8 persen. Tercatat 150 jenis terumbu karang dari 15 famili tersebar mengitari 18 pulau kecil.
Taman Nasional ini juga dikenal paling tinggi keanekaragaman hayati ikannya. Ada 209 jenis ikan. Empat dari tujuh jenis penyu di dunia juga ditemui di pesisir taman nasiona ini, seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Beberapa jenis ikan besar, seperti paus biru, hiu, lumba - lumba, dan ikan duyung,masih tergolong mudah dijumpai di Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Di kawasan pesisirnya masih terdapat jejak peninggalan masa purba berupa goa alam. Kemudian di salah satu pulau, Pulau Misowaar, terdapat sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam.

Lindungi masyarakat lokal

Menurut Darori, implementasi zonasi taman nasional diutamakan untuk konservasi dan melindungi masyarakat lokal. Kawasan tersebut harus dihindarkan untuk areal bisnis pariwisata atau eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
"Biasanya, setelah ada penetapan RPTN dan zonasi, masyarakat lokal diusir - usir supaya tidak mengambil manfaat dari kawasan konservasi. Masyarakat lokal seharusnya tetap boleh tinggal, hanya butuh sosialisasi supaya sejalan dengan upaya konservasi," kata Darori. (NAW)


Fakta
a. Rencana pengelolaan Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua, sebagai area konservasi laut terluas di Indonesia baru - baru ini disahkan Pemerintah.

b. Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki kawasan terumbu karang 5,5 persen, pulau - pulau kecil 3,8 persen, pesisir 0,9 persen, dan perairan laut 89,8 persen. Tercatat 150 jenis terumbu karang dari 15 famili tersebar mengitari 18 pulau kecil.

Opini
a. Menurut Lie, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan pekan lalu mengesahkan RPTN dan zonasi Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang luasnya 1,45 juta hektar tersebut. Sehausnya penetapan ini segera diikuti perubahan kebijakan sesuai zonasi tersebut.

b. Menurut Direktur Jenderal PHKA Darori, konsekuensi penetapan zona, terutama pada zona inti, adalah harus dibebaskan dari gangguan, termasuk untuk pelayarann kapal - kapal besar. Zona inti merupakan kawasan yang sama sekali tidak boleh dijamah.

c. Menurut Darori, implementasi zonasi taman nasional diutamakan untuk konservasi dan melindungi masyarakat lokal. Kawasan harus dihindarkan untuk areal bisnis pariwisata atau eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Tanggapan saya : Kalau Indonesia sudah mempunyai niat untuk menjadikan sebuah pulau di jadikan sebagai daerah dari konservasi, seharusnya Indonesia sudah memikirkan segala sesuatunya. Sayangkan, pulau yang begitu indah dan kayanya sudah di jadikan daerah konservasi namun masih terkendala oleh kapal besar yang melintas yang di antaranya kapal penumpang. Dan Pemerintah juga seharusnya mencarikan alternatif jalan lain untuk kapal - kapal penumpang untuk mencari jalan pelayaran lain. Agar semuanya terkendali dengan baik.
Fakta adalah segala sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa di lebih - lebihkan ataupun dikurangi. Opini adalah tanggapan dari seseorang mengenai sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar